Setiap manusia dalam perjalanan hidupnya mengalami fase yang dinamik. Masa bayi yang menggemaskan, masa anak-anak yang senang bermain, masa remaja yang identik mencari jati diri, masa dewasa dengan peran dan tanggung jawabnya, hingga masa usia lanjut yang rindu akan kasih sayang dari keluarga maupun orang-orang terkasih. Berfokus pada pembahasan masa usia lanjut, belum tentu setiap orang mengalami jalan cerita yang sama bak sinetron. Beberapa orang yang sudah memasuki usia lanjut (lansia), berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Mungkin ada yang masih fit organ-organnya meski tak selincah kala muda, namun kebanyakan telah mengalami penurunan fungsi misalnya pendengaran dan penglihatan.
Setiap insan dilahirkan dari orang tua yang membesarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang. Sudah menjadi kewajiban anak bila harus mendampingi, merawat, dan menyayangi orang tuanya. Apalagi kala usia senja tiba, perubahan karakter mungkin akan dialami bagi sebagian besar lansia. Pada intinya mereka membutuhkan kasih sayang dan perhatian yang ekstra, karena secara intelektual sudah mengalami penurunan. Sehingga mungkin ada yang bertingkah laku seperti bayi, dengan komunikasi dan permintaan yang terkesan tak wajar.
Berpengalaman dari fenomena-fenomena tersebut, Padukuhan Ngramang yang dipimpin oleh Dukuh Tarno, membuat terobosan Program "Bina Keluarga Lansia" (BKL). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran bagaimana dalam memperlakukan lansia dengan arif dan bijaksana. Bina Keluarga Lansia Mekar Indah, itulah nama yang diinisiasi untuk memberikan wahana kepada warga baik lansia itu sendiri maupun keluarga yang memiliki lansia. BKL Mekar Indah ini diselenggarakan dalam jangka waktu sekali dalam sebulan dengan mengambil lokasi strategis di rumah Bapak Palupi Basuki, S.Pd., M.Pd. Kegiatan ini sangat mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan, diharapkan ke depannya semakin lebih berkembang dan mendapat perhatian dari pihak yang lebih luas.