
Kalurahan Kedungsari memiliki kemajemukan agama yang dianut warga masyarakatnya, telah ditetapkan sebagai Kampung Moderasi Beragama oleh Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo. Moderasi beragama ini tercermin pada indahnya saling mendukung ketika ada acara-acara keagamaan umat tertentu. Sebagaimana contoh ketika pelaksanaan Sholat Idul Fitri maupun Idul Adha di Lapangan Kedungsari, paguyuban Mudika (Muda-mudi Katholik) membantu dalam mempersiapkan hingga pengkondisian kegiatan sehingga berjalan dengan lancar. Baik dalam penataan lapangan, maupun pengaturan lalu lalang para jamaah yang akan mengikuti sholat tersebut.
Pada hari ini, Kamis tanggal 15 Mei 2025 dilaksanakan kegiatan Pengembangan Kampung Moderasi Beragama di Kalurahan Kedungsari yang beberapa tahun sebelumnya juga pernah diselenggarakan bersamaan dengan pencanangannya. Tujuan dari kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari moment yang sebelumnya juga pernah terselenggara di Kedungsari. Agar dapat dijadikan anjangsana dalam mempertemukan warga dari berbagai lintas agama, meskipun undangan baru ditujukan kepada tokoh/pemuka agama di masing-masing wilayah padukuhan. Harapannya konsep Moderasi Beragama bukan untuk sekedar jargon, tapi juga ditumbuhkan dalam jiwa dan kehidupan sehari-hari, dan dapat menangkal pemicu perselisihan yang di antaranya disebabkan oleh sensitifisme agama.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Kulon Progo, M. Qomaruzzaman yang sekaligus memberikan sambutan, dengan didampingi oleh Kepala KUA Pengasih Yusma Alam Rangga S.H.I M.S.I. Adapun acara inti dari kegiatan ini adalah penyampaian materi oleh narasumber Dr. H. Muhajir, S.Pdi, M.Si (Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) dengan tema tentang “Membangun Kampung Moderasi”. Kegiatan ini berjalan dengan lancar, dan diharapkan dapat semakin memperkuat semangat Moderasi beragama agar membantu menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai di tengah keberagaman agama dan budaya di Indonesia.
 Foto Moderasi 15 Mei 25.jpeg)