Kalurahan Kedungsari yang lahir melalui penggabungan dari tiga kalurahan yaitu Kalurahan Blendung, Kalurahan Milir, Kalurahan Gletak pada tanggal 14 Januari 1947, telah banyak menorehkan prestasi melalui kegiatan-kegiatan berbasis masyarakat. Dalam rangka memperingati Hari Jadi yang ke-75 ini, agenda yang dilaksananakan yaitu Ziarah dan Tirakatan dengan Tema "Menoleh Sejarah Tuk Gapai Mimpi Meraih Prestasi".
Ziarah ke lokasi makam lurah yang telah wafat dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 2022 yaitu makam Bapak Pademo Susanto, Mangun Radiyo, P. Sungkono, Siswowiyono, E. Poerwono. Kegiatan ziarah dilanjutkan dengan kunjungan kepada keluarga ahli waris. Salah satunya adalah Ibu Tien E. Poerwono. Melalui kegiatan ini keakraban senantiasa terjalin antara Pamong Kalurahan Kedungsari dengan Keluarga Lurah yang pernah menjabat.
Kegiatan Tirakatan dengan prosesi potong tumpeng sebagai bentuk rasa syukur atas anugrah Yang Maha Kuasa untuk Kalurahan Kedungsari yang telah 75 tahun mengepakkan sayapnya. Hasil-hasil pembangunan yang bisa dinikmati warga sampai saat ini, membuktikan bahwa Kedungsari adalah Kalurahan yang mempunyai power untuk maju. Potong Tumpeng oleh Bapak Panewu bersama Bapak Lurah ini terasa sangat menjunjung tinggi budaya lokal. Sebagian besar tamu undangan menggunakan busana adat Yogyakarta, dan beberapa juga ada yang menggunakan busana batik. Suasana kebersamaan ini dimeriahkan dengan menikmati sajian menu lokal nasi ingkung, dan urap khas olahan warga sekitar. Tirakatan dilaksananakan pada malam harinya dengan mengundang Para Lurah dan pamong yang sudah purna jabatan, Perwakilan Lembaga Kemasyarakatan Kalurahan (LKK), dan tokoh masyarakat.