Kedungsari merupakan kalurahan yang memiliki beragam kemajemukan wilayah. Mulai dari keragaman keyakinan, keragaman mata pencaharian, keragaman potensi sumber daya alam, hingga keragaman seni di masyarakat. Pada artikel ini akan dikerucutkan pada keragaman seni yang bisa berbeda dari satu padukuhan ke padukuhan lainnya. Salah satu contohnya adalah kegiatan latihan kesenian jathilan "Sari Budoyo" yang dimiliki oleh padukuhan Kalinongko. Padukuhan yang secara geografis terletak di sisi sebelah barat daya dari Kedungsari.
Kegiatan ini bertujuan untuk menampung dan mengembangkan minat serta bakat di bidang seni jathilan. Selain itu juga menjadi sarana untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di Padukuhan Kalinongko yang saat ini sedang mulai tertarik mempelajari seni jathilan. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh kalangan masyarakat yang tertarik dengan kesenian jathilan,baik anak-anak SD, SMP, SLTA, hingga pemuda-pemudi, dan bapak-bapak. Kegiatan latihan jathilan biasanya diadakan 1 kali dalam seminggu pada malam hari mulai pukul 19.30 s/d 23.00 WIB. Pelatih kegiatan ini ada 2 orang yaitu untuk teknik menari dan juga teknik iringan musik jathilan. Penari biasanya terdiri dari 6 - 8 orang setiap babaknya, baik babak putra maupun babak putri. Sedangkan pemusik atau wiyogo terdiri dari pemain kendang, bendhe, gong, saron, dan drum. Biasanya ditambah variasi kendang jaipong dan organ tunggal.
Kegiatan seni jathilan ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk melestarikan kesenian terutama dibidang seni jathilan. Selain itu juga untuk mengenalkan seni jathilan di kalangan anak anak sebagai pengetahuan dan rasa cinta terhadap seni. Sehingga dapat memunculkan generasi generasi muda yang diharapkan dapat meneruskan kesenian jathilan ini sebagai salah satu kekayaan budaya lokal.