You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan Kedungsari
Kalurahan Kedungsari

Kap. Pengasih, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat Datang di Website Resmi Pemerintah Kalurahan Kedungsari

WARGA TANI KALURAHAN KEDUNGSARI DIHANTUI GAGAL TANAM PADI

Admin Kalurahan 20 Desember 2023 Dibaca 219 Kali
WARGA TANI KALURAHAN KEDUNGSARI DIHANTUI GAGAL TANAM PADI

Kalurahan Kedungsari memiliki hamparan tanah persawahan yang luas, mulai dari Bulak Cumetuk,  Milir, Blendung, Karangasem, Karongan. Hamparan persawahan terlihat sepanjang jalan Wates-Yogya mulai Tugu Pensil ke arah kota Wates. Keadaan geografis inilah yang turut memberikan kontribusi pada kemakmuran warga, khususnya yang memiliki mata pencaharian sebagai petani.

Namun keadaan sekarang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang biasanya telah memasuki musim penghujan. Kedungsari termasuk salah satu dari beberapa wilayah yang terdampak akan kekeringan. Sebagaimana keterangan yang diungkapkan oleh Pak Sijo, seorang petani penggarap sawah di wilayah Kedungsari. Saat dijumpai penulis menceritakan bahwa masa tabur benih padi sudah dilakukan oleh para petani sejak tanggal 5-10 Desember 2023 yang lalu. Kini kondisi bibit padi sudah berumur sekitar 20 hari dan petani tinggal menunggu masa tanam.

Namun semenjak masa tabur 3 minggu yang lalu hujan belum kunjung turun dan  saluran irigasi dari Kalibawang  pun debit airnya kecil bahkan sering tidak mengalir sama sekali. Kondisi ini berakibat petani tidak bisa tebar benih. Benih padi yang sudah tumbuh mulai kekurangan air. Beberapa area bibit padi pun terlihat mulai ada yang layu dan sawah-sawah belum bisa ditraktor oleh mesin pertanian. Pemandangan seperti ini membuat perasaan was-was para petani di wilayah ini.

Masa tanam bibit padi terancam mundur atau kemungkinan gagal tanam bila sampai bulan Januari ini tidak ada hujan atau saluran air irigasi macet. Selain gagal tanam petani juga menanggung banyak kerugian. Petani harus menyediakan kembali gabah untuk bibit padi. Bibit padi menjadi layu dan mati, sehingga harus tebar benih kembali. Kehilangan banyak waktu untuk tanam padi. Oleh karena masa tanam mundur, maka masa panen juga terancam mundur. Kemungkinan gagal panen bisa juga terjadi, namun semoga hal itu tidak terjadi.

Tindakan antisipasif  apa yang sebaiknya dilakukan oleh para petani ? Beberapa hal yang diperhatikan dan dilakukan antara lain memperbanyak doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diturunkan hujan. Sambil menunggu kemungkinan turun hujan, petani bisa mamanfaatkan  air sungai bila air masih ada, dan tidak menebar kembali benih padi sebelum tersedia cukup air.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp2,214,280,741 Rp2,240,959,255
98.81%
Belanja
Rp2,206,302,095 Rp2,373,514,264
92.96%
Pembiayaan
Rp172,555,009 Rp172,555,009
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp21,503,497 Rp18,211,000
118.08%
Hasil Aset Desa
Rp9,468,750 Rp9,900,000
95.64%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp96,702,000 Rp100,238,692
96.47%
Dana Desa
Rp1,160,027,000 Rp1,160,027,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp113,097,081 Rp140,095,460
80.73%
Alokasi Dana Desa
Rp790,302,040 Rp790,302,040
100%
Hibah Dan Sumbangan Dari Pihak Ketiga
Rp0 Rp100,000
0%
Bunga Bank
Rp3,895,310 Rp3,000,000
129.84%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp19,285,063 Rp19,085,063
101.05%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,099,586,387 Rp1,184,278,164
92.85%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp685,362,208 Rp713,610,750
96.04%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp114,113,000 Rp141,877,300
80.43%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp234,190,500 Rp251,302,850
93.19%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp73,050,000 Rp82,445,200
88.6%