You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan Kedungsari
Kalurahan Kedungsari

Kap. Pengasih, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat Datang di Website Resmi Pemerintah Kalurahan Kedungsari

WARGA TANI KALURAHAN KEDUNGSARI DIHANTUI GAGAL TANAM PADI

Admin Kalurahan 20 Desember 2023 Dibaca 167 Kali
WARGA TANI KALURAHAN KEDUNGSARI DIHANTUI GAGAL TANAM PADI

Kalurahan Kedungsari memiliki hamparan tanah persawahan yang luas, mulai dari Bulak Cumetuk,  Milir, Blendung, Karangasem, Karongan. Hamparan persawahan terlihat sepanjang jalan Wates-Yogya mulai Tugu Pensil ke arah kota Wates. Keadaan geografis inilah yang turut memberikan kontribusi pada kemakmuran warga, khususnya yang memiliki mata pencaharian sebagai petani.

Namun keadaan sekarang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang biasanya telah memasuki musim penghujan. Kedungsari termasuk salah satu dari beberapa wilayah yang terdampak akan kekeringan. Sebagaimana keterangan yang diungkapkan oleh Pak Sijo, seorang petani penggarap sawah di wilayah Kedungsari. Saat dijumpai penulis menceritakan bahwa masa tabur benih padi sudah dilakukan oleh para petani sejak tanggal 5-10 Desember 2023 yang lalu. Kini kondisi bibit padi sudah berumur sekitar 20 hari dan petani tinggal menunggu masa tanam.

Namun semenjak masa tabur 3 minggu yang lalu hujan belum kunjung turun dan  saluran irigasi dari Kalibawang  pun debit airnya kecil bahkan sering tidak mengalir sama sekali. Kondisi ini berakibat petani tidak bisa tebar benih. Benih padi yang sudah tumbuh mulai kekurangan air. Beberapa area bibit padi pun terlihat mulai ada yang layu dan sawah-sawah belum bisa ditraktor oleh mesin pertanian. Pemandangan seperti ini membuat perasaan was-was para petani di wilayah ini.

Masa tanam bibit padi terancam mundur atau kemungkinan gagal tanam bila sampai bulan Januari ini tidak ada hujan atau saluran air irigasi macet. Selain gagal tanam petani juga menanggung banyak kerugian. Petani harus menyediakan kembali gabah untuk bibit padi. Bibit padi menjadi layu dan mati, sehingga harus tebar benih kembali. Kehilangan banyak waktu untuk tanam padi. Oleh karena masa tanam mundur, maka masa panen juga terancam mundur. Kemungkinan gagal panen bisa juga terjadi, namun semoga hal itu tidak terjadi.

Tindakan antisipasif  apa yang sebaiknya dilakukan oleh para petani ? Beberapa hal yang diperhatikan dan dilakukan antara lain memperbanyak doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diturunkan hujan. Sambil menunggu kemungkinan turun hujan, petani bisa mamanfaatkan  air sungai bila air masih ada, dan tidak menebar kembali benih padi sebelum tersedia cukup air.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2023 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp2,409,117,107 Rp2,439,199,068
98.77%
Belanja
Rp2,310,375,993 Rp2,493,012,963
92.67%
Pembiayaan
Rp173,813,895 Rp173,813,895
100%

APBDes 2023 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp25,100,000 Rp25,100,000
100%
Hasil Aset Desa
Rp12,793,500 Rp9,132,500
140.09%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp83,131,000 Rp90,938,692
91.41%
Dana Desa
Rp1,419,560,000 Rp1,419,560,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp108,080,373 Rp142,176,148
76.02%
Alokasi Dana Desa
Rp746,991,728 Rp746,991,728
100%
Hibah Dan Sumbangan Dari Pihak Ketiga
Rp7,700,000 Rp2,000,000
385%
Bunga Bank
Rp5,260,506 Rp3,000,000
175.35%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp500,000 Rp300,000
166.67%

APBDes 2023 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,075,675,603 Rp1,149,521,349
93.58%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp683,485,890 Rp713,654,814
95.77%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp184,629,500 Rp235,503,200
78.4%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp196,625,400 Rp214,433,700
91.7%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp169,959,600 Rp179,899,900
94.47%