Era digital yang telah merambah saat ini, telah menjadi konsumsi semua kalangan kehidupan. Setiap orang mempunyai kesempatan untuk memunculkan potensi yang dapat menghasilkan pemasukan keuangan. Maraknya bisnis on line membawa keuntungan dan kemudahan dari beberapa pihak yang notabene keterbatasan waktu maupun sarana dalam memenuhi kehidupan hidupnya.
Di tengah menjamurnya bisnis on line di berbagai media, telah memunculkan ide kreatif dari beberapa kalangan untuk mengolah hasil alam menjadi produk bernilai jual. Sebagai contoh berkembangnya produk olahan berbahan dasar kelapa, kedelai, lidah buaya, dan lain sebagainya telah dapat dinikmati oleh masyarakat dalam negeri, maupun manca negara. Bermunculannya bisnis pengolahan yang dapat dihasilkan bahannya dari lingkungan ini sangat diminati banyak pihak, terutama ibu-ibu rumah tangga.
Sebagaimana potensi lokal di wilayah Kedungsari, kini telah berkembang pengolahan berbahan dasar lidah buaya, pisang, dan budidaya tanaman di padukuhan Gletak, Ngramang, dan padukuhan-padukuhan lainnya. Produk-produk yang telah menciptakan lapangan pekerjaan tersebut turut membawa nama Kedungsari menjadi kalurahan yang bernilai produktif dalam memanfaatkan kekayaan alam.
Perkembangan produk hasil pengolahan potensi alam yang telah banyak peminatnya tersebut mendorong Ibu-ibu Kartini Kedungsari untuk tergerak mengikutinya. Berbagai ide masuk ke kalurahan agar diadakan Pelatihan bagi kaum perempuan terkait pemanfaatan hasil alam. Pelatihan perdana dilaksanakan di padukuhan Kalinongko pada hari Senin tanggal 4 Juli 2022 dengan mengambil tema “Budidaya Pepaya Menjadi Produk Bernilai Unggul”. Kegiatan ini mendatangkan narasumber dari Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Kulon Progo. Peserta pelatihan adalah ibu-ibu PKK dan kader di padukuhan Kalinongko. Output dari pelatihan ini adalah dihasilkannya produk olahan pepaya menjadi manisan dan pepaya yang bernilai jual tinggi.
Pelatihan selanjutnya dilaksanakan di padukuhan Kedungsogo pada hari Selasa tanggal 5 Juli 2022 dengan mengambil tema “Pembuatan Bakpia Kacang Hijau”. Kegiatan ini juga mendatangkan narasumber dari Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Kulon Progo. Peserta pelatihan adalah ibu-ibu PKK dan kader di padukuhan Kedungsogo yang sangat antusias dalam mengikutinya. Intisari dari pelatihan ini adalah pembuatan bakpia sebagai produk yang banyak diminati di kalangan masyarakat. Melalui pelatihan pemberdayakan perempuan ini diharapkan dapat dikembangkan oleh peserta menjadi produk yang bisa dihasilkan sendiri oleh warga Kedungsari.